Menurut legenda ritual Freemasonry, persaudaraan Mason telah ada
sejak pembangunan kuil Raja Sulaiman ratusan abad silam. Karena kuil
yang dikerjakan sangat besar, sehingga diperlukan adanya suatu bentuk
pengorganisasian kerja yang baik untuk memastikan pembangunan kuil
selesai tepat pada waktunya
Keadaan
ini mendorong perkembangan organisasi pekerja stonemason dan arsitek ke
dalam berbagai tingkatan dan kelas dengan tanggung jawab yang
berbeda-beda.
Banyak karakter yang diungkap dalam buku
Kings and Chronicles dalam
Kitab Yahudi sesuai dengan kondisi-kondisi yang ada di berbagai
tingkatan organisasi Masonry, misalnya Raja Sulaiman, Hiram (Raja Tyre
yang mensuplai bahan material, terutama kayu cedar, untuk pembangunan
kuil), Adoniram, dsb.
Meskipun persaudaraan Masonic melakukan ritual-ritual zaman Raja
Sulaiman, agar dapat menjadi sebuah kebenaran sejarah, tetapi tidak ada
otoritas Masonic yang memberikan kebenaran tentang adanya organisasi
Mason di masa lampau.
Yang sudah diketahui dengan pasti adalah ada sebuah organisasi
persaudaraan di masa lampau, baik diantara kaum pagan maupun kaum
Yahudi. Dan kasus yang lebih dahulu muncul adalah organisasi tersebut
dikait-kaitkan dengan adanya kerahasiaan, seperti halnya misteri
Eleusinian yang sangat terkenal. Contoh misteri yang mengemuka lainnya
adalah adanya kelompok rahasia yang bernama Pharisees.
Eleusinian adalah sebuah komunitas rahasia yang mempunyai
ritual-ritual inisiasi, pembagian divisi yang lebih kecil dengan sifat
kerahasiaan yang semakin besar, ujian-ujian yang harus dihadapi sebelum
memperoleh pengetahuan dan rahasia yang harus dijaga. Rahasia komunitas
ini tetap terjaga dengan baik dari waktu ke waktu dan yang mengetahui
hanyalah mereka saja. Mungkin pengetahuan tentang sifat komunitas ini
jatuh ke tangan para pendiri Mason dan pada akhirnya membentuk struktur
organisasi Mason seperti sekarang ini.
Berbeda dengan Eleusinian, kelompok Pharisees tidak menyembunyikan
pengetahuan apapun. Akan tetapi, mereka melakukan pembatasan keanggotaan
dan memanggil sesamanya dengan sebutan “chaver” (kha VER), konsep yang
sama dengan penggunaan sebutan “saudara” atau “kawan” pada organisasi
Mason sekarang. Setiap anggota baru diminta untuk bersumpah dan mematuhi
perintah dan hukum organisasi dengan disaksikan oleh tiga anggota
lainnya.
Pharisees dianggap memiliki ajaran yang berbeda oleh para pengikut
Yudaism maupun Kristen. Di kemudian hari, istilah Pharisee memiliki
konotasi negatif, yang hampir sama dengan kaum hipokrit. Bagi kaum
Yahudi, struktur Pharisaic secara esensi telah muncul dalam ajaran
Yudaism 2000 tahun yang lalu. Pharisees dipandang sebagai sebuah
kelompok yang berupaya memadamkan peran agama di mana puncaknya adalah
penghancuran kuil di Yerusalem.
Pengetahuan mengenai praktik-praktik Pharisaic mungkin sudah
diketahui oleh para pendiri Mason. Mereka juga memandang bahwa hanya ada
satu cara efektif untuk mengorganisasi sebuah persaudaraan dengan baik,
dan cara tersebut telah ditemukan secara terus menerus, independen, dan
selalu berulang.
Periode Pertengahan
Teori munculnya Freemasonry yang juga cukup umum adalah berasal dari
serikat pekerja atau gilda stonemason pada abad pertengahan. Istilah
“Free” mengindikasikan bahwa Mason tidak terikat dengan tanah sebagai
budak, tetapi mereka adalah orang-orang bebas pergi kemanapun, seperti
hal seorang pedagang yang selalu membangun di manapun ia berada.
Mason di abad pertengahan selalu mendirikan berbagai bangunan, tetapi
perhatian khusus selalu dipusatkan pada katedral-katedral besar yang
dibangun selama periode ini. Untuk menciptakan sebuah konstruksi
bangunan yang mengaggumkan, diperlukan pendidikan prinsip-prinsip
geometri, aritmatika, maupun teknik sipil. Gilda stonemason, dan para
arsitek pada masa itu menjadi sebuah semacam pusat penyimpanan
pengetahuan di luar unsur paling dominan yang ada di masyarakat:
pendeta.
Seiring dengan gelombang maraknya pembangunan katedral dan permulaan
masa-masa renaisans, diperkirakan Freemason tetap menjaga organisasi
mereka dengan membuka keanggotaan untuk forum diskusi filosofis serta
pengetahuan lain. Anggota tersebut merupakan orang-orang tertentu yang
berada di kelas atas dan bukan pekerja itu sendiri.
Ada teori lain tentang kemunculan Freemasonry pada abad pertengahan.
John Robinson penulis buku Born on Blood mengatakan bahwa para Mason
adalah keturunan dari ksatria templar. Templar adalah sekelompok ksatria
yang memiliki kekuatan dan kesejahteraan semasa Perang Salib. Setelah
Perang Salib selesai, pada abad ke-14, mereka ditekan oleh Raja Perancis
dan kalangan gereja. Sebagian besar para templar menemui ajalnya, dan
ada juga sebagian dari mereka yang mampu bertahan. Beberapa tingkatan
dalam Mason berkaitan dengan kejadian ini. Hipotesis yang kemudian
muncul adalah bekas para templar tersebut mempertahankan persaudaraan
mereka dengan melakukan penyamaran dalam bentuk Freemasonry.
Teori-teori mutakhir yang melacak asal-muasal Masonry justru tidak
mengarah pada gilda stonemason seperti yang diungkapkan sebelumnya,
melainkan lebih kepada akibat dari konflik yang ada Inggris pada abad ke
17. Cyril Batham, salah seorang Quatuor Coronati Research Lodge yang
cukup terkenal di Inggris, mengungkapkan bahwa orang-orang ini
mendirikan Lodge untuk menjaga komunikasi ketika bersembunyi dari
kejaran kaum Anglikan semasa pergolakan Jacobite.
Periode Modern
Di era modern, Freemasonry muncul sejak didirikannya Grand Lodge
pertama pada St. John’s Day, di London pada tahun 1717. Empat lodge lama
berkumpul bersama di Goose dan Gridiron Ale House untuk mengorganisasi
pendirian Grand Lodge.
Dari waktu ke waktu organisasi-organisasi free-thinker seperti
Masonry ini semakin matang untuk melebarkan sayapnya di dunia Barat.
Masa-masa pencerahan di benua ini dimulai ketika Inggris sedang
bertransisi menjadi sebuah negara liberal yang ditandai dengan penolakan
konsep “hak agung” monarki James II. Organisasi Masonry menyebar dengan
cepat ke kawasan lainnya seperti Perancis, Austria-Hungaria, dan
Jerman.
Lodge kuno dan modern yang berada di Inggris, pada tahun 1813,
kemudian bergabung menjadi sebuah organisasi tunggal yang bernama United
Grand Lodge of England. Ketika itu, kedua organisasi Mason membuat
piagam tentang Tata Dunia Baru. Fakta ini menjadi dasar adanya keragaman
ritual Mason di daratan Amerika, meskipun sifat ritual yang asli tidak
dapat dilihat dari konsep keanggotan Grand Lodge semata, yakni sebagai
“Ancient Free and Accepted Masons” atau hanya “Free and Accepted
Masons”.
Lodge pertama di AS didirikan sesuai dengan apa yang diamanatkan
dalam piagam Grand Lodges di Inggris. Dalam perjalanannya, Lodge-lodge
di daerah koloni merasa perlu untuk membentuk Lodge yang baru dan dapat
mengorganisasi Grand Lodge (berada di provinsi semasa masa koloni)
mereka sendiri.
Grand Lodge independen pertama di Amerika dibentuk sebagai hasil
pertemuan empat Lodge di Virginia. Seperti apa yang telah diamanatkan
oleh Grand Lodge yang berada di masing-masing negara bagian, konsep
ritualnya merupakan perpaduan dari Grand Lodge-Grand Lodge yang ada.
Pada tahun 1995, sudah berdiri Grand Lodge di 50 negara bagian AS, dan 1
di distrik Columbia. Ada perkembangan yang cukup pesat pada organisasi
ini, seperti misalnya Grand Lodge di California memiliki yurisdiksi atas
Lodge di Hawaii.
Masonry memainkan peranan penting di masa-masa awal sejarah
kemerdekaan AS. Banyak pendiri negara AS adalah Mason (1/3 dari
penandatangan Deklarasi Kemerdekaan AS dan 1/3 yang menghadiri
Consitution Convention di Philadelphia tahun 1787 adalah para Mason),
termasuk Benjamin Franklin dan George Washington. Disinyalir, Boston Tea
Party semasa kemerdekaan AS juga turut di organisasi dalam salah satu
pertemuan Lodge. Pada peristiwa itu, sekelompok orang yang memakai
atribut Indian menumpahkan teh di pelabuhan Boston diduga adalah Mason.
Ada juga cerita bahwa pasukan Inggris menjaga properto-properti miliki
Mason Amerika ketika revolusi berkobar untuk kemudian diserahkan kepada
otoritas Masonic lokal setelah perang selesai.
Perkembangan Masonry Amerika mengalami kemunduran pada tahun 1820,
ketika sentimen Antimasonic mencapai puncaknya yang ditandai dengan
dimunculkannya kandidat presiden sebagai oposisi Lodge. Pada masa itu,
banyak badan-badan yang berada di bawah naungan Lodge tidak eksis lagi.
Kekacauan itu terjadi karena Mason dituduh melakukan eksekusi kepada
mereka yang dianggap berkhianat karena membuka rahasia persaudaraan
Lodge di New York.
Ketika Perang Sipil di AS berkecamuk, Mason berada di dua sisi.
Anggota Lodge yang turun dalam peperangan menggunakan seragam dengan
warna yang berbeda. Tahanan perang yang merupakan anggota Mason diminta
untuk datang ke Lodge untuk mendapatkan pembebasan bersyarat dan
menghadiri pemakaman prajurit Masonic yang gugur.
Peran Masonry dalam aspek kehidupan sosial AS di akhir abad 19 dan
awal abad 20 cukup penting. Banyak tokoh-tokoh terkemuka di masyarakat
adalah anggota Lodge. Organisasi persaudaraan yang juga muncul untuk
bersaing dengan Mason antara lain, Grange, Elks, Moose, dan Odd Fellows.
Kegiatan amal Masonic mampu menyokong kehidupan sosial masyarakat di
masa-masa sulit, dan kegiatan itu ada jauh sebelum dibuatnya program
jaring pengaman sosial pada tahun 1930.
Keanggotaan dalam persaudaraan Masonic mencapai puncaknya pada akhir
tahun 1950, dan setelah masa itu, mengalami penurunan. Fenomena yang
sama juga terjadi pada berbagai organisasi persaudaraan lain, seperti di
berbagai klub bisnis, gereja, dsb. Penurunan itu disebabkan
meningkatnya berbagai sarana hiburan di rumah secara massal, tuntutan
pekerjaan yang semakin besar, dan sebab-sebab lainnya. Tidak seorang pun
yang tahu bagaimana cara mengubah kemunduran itu, akan tetapi peran
Lodge dalam struktur sosial di berbagai perkotaan sepertinya akan terus
surut dan bisa berubah hanya apabila seluruh struktur sosial masyarakat
AS berubah menjadi tipe masyarakat yang berorientasi keluar (outward
oriented). Survey memperlihatkan bahwa saat ini banyak orang Amerika
yang tidak lagi peduli pada eksistensi persaudaraan Masonic. Padahal,
lebih dari 50 tahun yang lalu, ketidakpedulian terhadap keberadaan Lodge
hanyalah sebuah impian.
By: https://misteridunia.wordpress.com
No comments:
Post a Comment