Thursday 26 November 2015

5 Kota Paling Sepi di Dunia yang Mungkin Kamu Tertarik untuk Jadi Satu-Satunya Penduduk di Sana

Pertumbuhan penduduk dunia makin signifikan saja tiap tahunnya. Di Indonesia sendiri jumlahnya diperkirakan hampir mencapai 250 jutaan. Nah, salah satu problem pelik yang muncul dari jumlah penduduk yang membludak ini adalah ketersediaan tempat tinggal. Indonesia pun memang benar-benar mengalami hal ini. Seperti yang kamu lihat, cukup banyak orang-orang yang tak punya tempat tinggal khususnya di perkotaan. Bahkan ada pula yang memanfaatkan fasilitas seperti kolong jembatan dan lain sebagainya.
Keadaan ini sangat timpang dengan beberapa kota di dunia seperti Tawergha di Libya, Varoshadi Cyprus dan masih banyak lain. Percaya atau tidak hampir tak ada seorang pun yang tinggal di sana. Padahal bangunan-bangunannya berdiri megah serta punya fasilitas yang lengkap. Namun tentunya ada alasan tersendiri kenapa penduduk aslinya sampai harus pergi di kota kesayangannya itu.
Mungkin akan jadi pengalaman unik tersendiri mengunjungi kota-kota sepi penduduk ini. Bahkan di sana juga terdapat berbagai keunikan yang mungkin akan membuatmu betah menetap. Berikut ulasannya.

1. Tawergha, Libya

Terletak 38 kilometer dari kota Misrata, Tawergha dulunya merupakan salah satu kota indah di Libya. Tempat ini sangat nyaman terlebih dengan kondisi geografisnya yang lumayan dekat dengan lautan. Tawergha juga jadi kota penghasil kurma dan palem berkualitas tinggi. Konstuksi kotanya sendiri sangat rapi dengan bangunan berjajar apik. Namun keindahan kota ini akhirnya berakhir dongeng setelah beberapa tahun lalu Tawergha ikut menanggung dampak dari konflik Ghadaffi.
Sebenarnya kota ini layak dipakai lagi, seandainya tidak banyak ranjau yang berserakan di dalamnya [Image Source]
Sebenarnya kota ini layak dipakai lagi jika seandainya tidak banyak ranjau yang berserakan di dalamnya [Image Source]
Saat konflik pecah, pasukan anti Ghaddafi menempati kota ini dan mengultimatum sekitar 24 ribuan penduduknya untuk pergi atau dihadapkan dengan
pembantaian. Alhasil, semua penduduk kota ini pun mengungsi dan menyisakan bangunan-bangunan sepi. Hingga saat ini belum ada satu pun penduduk yang kembali menempati rumah mereka dulu. Bagaimana tidak, kota ini ternyata sudah dipasangi ranjau yang tersebar di penjuru kota.

2. Consonno, Italia

Mario Bagno, mungkin kamu belum pernah mendengar nama ini sebelumnya. Ia merupakan seorang miliuner Italia yang dikabarkan pernah membeli sebuah desa hanya untuk menyulapnya menjadi taman bermain. Kejadian ini terjadi pada tahun 1962 dan menghabiskan $ 16,600. Ketika itu ia membeli sebuah desa bernama Consonno yang letaknya hanya satu jam dari Milan.
Sempat dibuka sekali lagi, kota ini akhirnya ditutup lagi untuk selamanya [Image Source]
Sempat dibuka sekali lagi, kota ini akhirnya ditutup lagi untuk selamanya [Image Source]
Rencana pembangunan taman bermain di desa berpenduduk 200 orang ini awalnya berjalan mulus. Namun pada tahun 1972 prosesnya terhenti gara-gara satu-satunya jalan menuju desa ini terputus karena tanah longsor. Bagno pun akhirnya menghentikan pembangunan taman bermainnya ketika itu, di samping uangnya ternyata sudah terlanjur habis duluan. Consonno pun akhirnya jadi kota mati yang tidak ada penghuninya sama sekali.
Desa ini pernah dibuka lagi pada tahun 80an sebagai rumah sakit. Namun hal ini tak berlangsung lama gara-gara bangunannya banyak yang sudah tua dan rapuh. Desa yang sebenarnya indah ini pun kembali ditutup dan belum pernah dibuka lagi hingga saat ini.

3. Oradour-sur-Glane, Perancis

Meskipun sepi, mungkin kamu takkan betah tinggal di Oradour-sur-Glane. Bagaimana tidak, setiap malam kamu akan dihantui dengan suara-suara seperti terbakar dan juga teriakan-teriakan mencekam. Tentu ada alasan kenapa bisa sampai seperti ini. Yup, Oradour-sur-Glane merupakan kota bekas jajahan Nazi yang jadi bukti kekejaman pasukan Hitler tersebut. Hal tersebut terjadi ketika Perang Dunia II masih bergolak hebat.
Kota ini jadi saksi bisu atas kekejaman Nazi yang sudah membantai semua penduduknya [Image Source]
Kota ini jadi saksi bisu atas kekejaman Nazi yang sudah membantai semua penduduknya [ImageSource]
Menurut cerita, anak-anak dan wanita di kota ini diungsikan ke dalam sebuah gereja. Sedangkan para prianya dikumpulkan untuk kemudian dieksekusi. Pasukan Nazi pun katanya juga merampas harta para penduduk dan kemudian membakar gereja tempat wanita dan anak-anak berkumpul tadi.
Sekitar 247 wanita dan 205 anak-anak mati terpanggang. Ada pula yang berhasil meloloskan diri namun mati karena ditembak pasukan kejam ini. Sebenarnya ada wacana untuk membangun lagi kota ini, namun pemerintah menolaknya dengan maksud agar tempat ini jadi saksi atas kekejaman Nazi.

4. Varosha, Cyprus

Kembali ketahun 70an, Varosha adalah salah satu tempat wisata kelas dunia dan bahkan sering dijadikan destinasi para selebriti mancanegara. Tempat ini memiliki segala kemewahan, mulai tempat shopping, hotel berbintang, night club sampai showroom mobil-mobil keren. Satu hal lagi yang paling menarik dari kota ini adalah pantai indahnya yang bisa ditempuh dalam waktu tak sampai 5 menit.
Kota ini masih sangat layak untuk kembali dihuni. Belum lagi nuansanya yang sangat retro makin menambah keindahannya [Image Source]
Kota ini masih sangat layak untuk kembali dihuni. Belum lagi nuansanya yang sangat retro makin menambah keindahannya [Image Source]
Namun semua keindahan ini berubah ketika Turki menginvasi Cyprus, termasuk menjadikanVarosha sebagai daerah jajahan. Ketika itu pasukan Turki pun memerintahkan kepada semua penghuni kota ini untuk pergi dalam beberapa jam dan kemudian mulai membangun pagar-pagar pembatas. Penduduknya dilarang kembali bahkan untuk sekedar mengambil harta bendanya. Sekarang kota indah ini pun jadi daerah yang sangat sepi.
Beberapa orang kabarnya pernah menyusup ke dalam kota ini dan menemukan banyak sekali hal-hal unik. Mulai dari pakaian-pakaian baru tahun 1970an hingga deretan mobil-mobil tua tapi masih baru. Bahkan di beberapa apartemen ditemui pula makanan-makanan yang tersaji di meja.

5. Agdam, Azerbaijan

Agdam dulunya merupakan tempat tinggal bagi sekitar 40 ribu orang. Namun pada bulan Juli tahun 1993, pasukan Armenia melakukan invasi dan memaksa semua orang di kota ini untuk pindah. Agdam pun akhirnya beralih fungsi menjadi kamp-kamp militer tempat pasukan Armenia  menetap sementara.
Tanpa manusia, kota ini akhirnya menjadi tempat tinggal bagi hewan ternak yang ditinggalkan penduduknya bertahun lalu [Image Source]
Tanpa manusia, kota ini akhirnya menjadi tempat tinggal bagi hewan ternak yang ditinggalkan penduduknya bertahun lalu [Image Source]
Setelah keadaan mulai mereda, pemerintah Armenia pun menarik pasukannya kembali. Pasukan ini pun tak lupa menghancurkan kota dengan tujuan menghindari penggunaan Agdam sebagai basis militer. Alhasil, kota pun hancur berantakan dan menjadi tak bisa lagi dihuni. Namun, uniknya sebuah masjid tetap kokoh berdiri hingga sekarang.
Meskipun sepi penduduk bukan berarti Agdam benar-benar tak dihuni. Kota ini sekarang jadi tempat tinggal bagi hewan-hewan ternak yang dulunya ditinggalkan warga. Mereka sukses bertahan dan selamat dari perusakan brutal yang dilakukan pasukan Armenia.
Sepertinya akan jadi perjalanan yang keren jika kita bisa mampir ke deretan kota di atas kecualiTawergha. Mengingat kota ini sudah dipenuh dengan jebakan ranjau yang sewaktu-waktu siap meledak. Dijadikan tempat tinggal sepertinya juga tidak terlalu buruk. Misalnya saja Varosha atauAgdam yang sudah ada masjd di dalamnya. Sayangnya, akan sangat susah sekali mengunjungi deretan kota ini lantaran berbagai alasan.
Source: boombastis.com

No comments:

Post a Comment